Jumat, 14 September 2012

Perilaku Bunuh Diri


Semua bentuk perilaku bunuh diri baik ancaman, usaha ataupun perilaku bunuh diri harus ditanggapi secara serius apapun tujuannya. Namun perhatian lebih ditujukan ketika seseorang merencanakan atau mencoba dengan cara yang paling mematikan seperti dengan menembak diri, memotong urat nadi, menabrakkan diri ke kendaraan atau terjun dari ketinggian. Cara yang kurang mematikan seperti minum racun serangga dan menggantungkan diri memberikan waktu untuk mendapatkan pertolongan saat tindakan bunuh diri telah dilakukan.

            Berdasarkan besar kemungkinan individu melakukan bunuh diri, maka bunuh diri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1.      Ancaman bunuh diri (suicide threats)

Merupakan peringatan verbal atau non verbal bahwa seseorang tersebut mempertimbangkan bunuh diri. Individu akan mengatakan bahwa hidupnya tidak akan lama lagi atau mungkin menunjukkan respons non verbal dengan memberikan barang-barang yang dimilikinya. Misalkan dengan mengatakan “tolong jaga anak-anakku karena saya akan pergi jauh” atau “segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya”. Perilaku ini harus dipertimbangkan dalam konteks peristiwa kehidupan saat ini. Ancaman menunjukkan ambivalensi seseorang tentang kematian.

2.      Percobaan bunuh diri (suicide attempts)

Klien sudah melakukan percobaan bunuh diri. Semua tindakan terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh individu yang dapat menyebabkan kematian, jika tidak dilakukan pertolongan segera. Pada kondisi ini klien aktif mencoba bunuh diri dengan berbagai cara seperti gantung diri, minum racun, memotong urat nadi atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.

3.      Completed suicide

Terjadi setelah tanda peringatan terlewatkan atau diabaikan. Orang yang melakukan upaya bunuh diri dan tidak benar-benar mati mungkin akan mati, jika ia tidak ditemukan tepat pada waktunya.

Intensitas Bunuh Diri

            Intensitas bunuh diri yang dikemukan oleh Bailey dan Dreyer (1977) mengkaji intensitas bunuh diri yang disebut SIRS (suicidal intertion rating scale), intensitas bunuh diri dengan skor 0-4, yaitu sebagai berikut:

1.    Skor 0: tidak ad aide bunuh diri yang alu atau sekarang.

2.    Skor 1: ada ide bunuh diri, tidak ada percobaan bunuh diri, tidak mengancam bunuh diri.

3.    Skor 2: memikirkan bunuh diri dengan aktif, tidak ada percobaan bunuh diri.

4.    Skor 3: mengancam bunuh diri, misalnya: “Tinggalkan saya sendiri atau saya bunuh diri”.

5.    Skor 4: aktif mencoba bunuh diri.

 

Sumber:   Riyadi dan Purwato. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu

Tidak ada komentar: