Persepsi adalah daya mengenal barang,
kualitas, hubungan, perbedaan sesuatu, hal tersebut melalui proses mengamati,
mengetahui dan mengartikannya setelah panca indera mendapatkan rangsangan. Ada
dua hal dalam masalah perceptual yaitu halusinasi dan ilusi.
Adapun
gangguan sensori dan persepsi sebagai berikut:
a. Halusinasi
adalah pencerapan tanpa adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas dari luar
diri klien terhadap panca indera pada saat klien dalam keadaan sadar atau
bangun (kesan/pengalaman sensori yang salah).
· Halusinasi visual/optic/penglihatan
bisa berbentuk seperti orang, binatang atau tidak berbentuk seperti sinar,
kilat, bisa berwarna atau tidak berwarna.
· Halusinasi suara/auditif/akustik/pendengaran
bisa berupa suara manusia, hewan, musik atau kejadian alam lainnya.
·
Halusinasi penciuman/olfaktorik bisa
mencium sesuatu bau khusus di mana orang lain tidak.
·
Halusinasi pengecapan/gustatorik bisa
mengecap/merasakan sesuatu, ada yang enak atau tidak.
·
Halusinasi perabaan/taktil bisa
merasakan suatu perabaan, sentuhan, tiupan, disinari, dipanasi.
· Halusinasi kinestetik/phantom limb
yaitu anggota badannya bergerak dalam suatu ruangan, atau anggota badannya bisa
merasakan sesuatu gerakan seperti pada klien amputasi.
·
Halusinasi viseral seperti timbul ada
rasa-rasa tertentu yang terjadi di dalam/organ tubuhnya.
·
Halusinasi histerik yaitu timbul pada
neurosa histerik karena adanya konflik emocional.
·
Halusiansi hipnogogik yaitu
sensorik-persepsi yang bekerja salah tepat sebelum tidur.
·
Halusinasi hipnopompik yaitu
sensorik-persepsi yangb bekerja salah tepat setelah bangun tidur.
· Halusinasi perintah isinya menyuruh
klien untuk melakukan sesuatu, seperti membunuh dirinya, mencabut tanaman dan
lain-lain.
b. Ilusi
adalah pencerapan yang sungguh-sungguh terjadi dengan adanya suatu rangsangan
(objek) yang jelas/nyata dari luar diri klien pada panca indera pada saat klien
dalam keadaan sadar atau bangun, karena adanya gangguan pada panca indera maka
interprestasi/penilaiannya yang salah terhadap rangsangan/objek tersebut.
Contoh ilusi seperti bunyi angin didengarnya memanggil dirinya, daun pisang
jatuh dilihatnya sebagai seorang penjahat yang menyelinap.
c. Derealisasi
yaitu perasaan aneh pada lingkungan, tidak sesuai dengan kenyataan dan semuanya
sebagai suatu mimpi.
d. Depersonalisasi
yaitu perasaan yang aneh/terasing terhadap dirinya sendiri, orang lain atau
lingkungan, dirinya sudah tidak seperti biasanya, bagian tubuhnya sudah bukan
miliknya lagi atau sudah di luar dirinya (out of body experience).
e. Agnosia
yaitu ketidakmampuan mengenal atau mengartikan penerapan akibat kerusakan otak.
f. Gangguan
somatosensorik pada reaksi konvensi yang dimanifestasikan secara simbolis dan
menggambarkan konflik emosional, gangguan ini dapat berupa:
·
Anesthesia yaitu hilanganya indera
peraba pada kulit yang tidak sesuai dengan anatomi saraf.
·
Parathesia yaitu berubahnya indera
peraba yang tidak sesuai dengan kenyataan.
·
Gangguan penglihatan atau
pendengaran.
·
Perasaan nyeri.
·
Makropsia yaitu objek terlihat lebih
besar dari objek yang sebenarnya.
·
Mikropsia yaitu objek terlihat lebih
kecil dari objek yang sebenarnya.