Selasa, 17 Juli 2012

Gangguan Persepsi


Persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas, hubungan, perbedaan sesuatu, hal tersebut melalui proses mengamati, mengetahui dan mengartikannya setelah panca indera mendapatkan rangsangan. Ada dua hal dalam masalah perceptual yaitu halusinasi dan ilusi.
Adapun gangguan sensori dan persepsi sebagai berikut:
a.  Halusinasi adalah pencerapan tanpa adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas dari luar diri klien terhadap panca indera pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun (kesan/pengalaman sensori yang salah).
·   Halusinasi visual/optic/penglihatan bisa berbentuk seperti orang, binatang atau tidak berbentuk seperti sinar, kilat, bisa berwarna atau tidak berwarna.
·  Halusinasi suara/auditif/akustik/pendengaran bisa berupa suara manusia, hewan, musik atau kejadian alam lainnya.
·      Halusinasi penciuman/olfaktorik bisa mencium sesuatu bau khusus di mana orang lain tidak.
·      Halusinasi pengecapan/gustatorik bisa mengecap/merasakan sesuatu, ada yang enak atau tidak.
·      Halusinasi perabaan/taktil bisa merasakan suatu perabaan, sentuhan, tiupan, disinari, dipanasi.
·    Halusinasi kinestetik/phantom limb yaitu anggota badannya bergerak dalam suatu ruangan, atau anggota badannya bisa merasakan sesuatu gerakan seperti pada klien amputasi.
·      Halusinasi viseral seperti timbul ada rasa-rasa tertentu yang terjadi di dalam/organ tubuhnya.
·      Halusinasi histerik yaitu timbul pada neurosa histerik karena adanya konflik emocional.
·      Halusiansi hipnogogik yaitu sensorik-persepsi yang bekerja salah tepat sebelum tidur.
·      Halusinasi hipnopompik yaitu sensorik-persepsi yangb bekerja salah tepat setelah bangun tidur.
·   Halusinasi perintah isinya menyuruh klien untuk melakukan sesuatu, seperti membunuh dirinya, mencabut tanaman dan lain-lain.
b.   Ilusi adalah pencerapan yang sungguh-sungguh terjadi dengan adanya suatu rangsangan (objek) yang jelas/nyata dari luar diri klien pada panca indera pada saat klien dalam keadaan sadar atau bangun, karena adanya gangguan pada panca indera maka interprestasi/penilaiannya yang salah terhadap rangsangan/objek tersebut. Contoh ilusi seperti bunyi angin didengarnya memanggil dirinya, daun pisang jatuh dilihatnya sebagai seorang penjahat yang menyelinap.
c.  Derealisasi yaitu perasaan aneh pada lingkungan, tidak sesuai dengan kenyataan dan semuanya sebagai suatu mimpi.
d. Depersonalisasi yaitu perasaan yang aneh/terasing terhadap dirinya sendiri, orang lain atau lingkungan, dirinya sudah tidak seperti biasanya, bagian tubuhnya sudah bukan miliknya lagi atau sudah di luar dirinya (out of body experience).
e.    Agnosia yaitu ketidakmampuan mengenal atau mengartikan penerapan akibat kerusakan otak.
f.  Gangguan somatosensorik pada reaksi konvensi yang dimanifestasikan secara simbolis dan menggambarkan konflik emosional, gangguan ini dapat berupa:
·      Anesthesia yaitu hilanganya indera peraba pada kulit yang tidak sesuai dengan anatomi saraf.
·      Parathesia yaitu berubahnya indera peraba yang tidak sesuai dengan kenyataan.
·      Gangguan penglihatan atau pendengaran.
·      Perasaan nyeri.
·      Makropsia yaitu objek terlihat lebih besar dari objek yang sebenarnya.
·      Mikropsia yaitu objek terlihat lebih kecil dari objek yang sebenarnya.

Tidak ada komentar: