GEJALA SKIZOFRENIA
Menurut Hawari (2003), gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu gejala positif dan gejala negatif. Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
Menurut Hawari (2003), gejala-gejala skizofrenia dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu gejala positif dan gejala negatif. Selengkapnya seperti pada uraian berikut:
1. Gejala Positif Skizofrenia
Gejala positif merupakan gejala yang mencolok, mudah dikenali, menganggu keluarga dan masyarakat serta merupakan salah satu motivasi keluarga untuk membawa klien berobat (Hawari, 2003). Gejala-gejala positif yang diperlihatkan pada klien skizofrenia yaitu:
a. Delusi atau waham, yaitu suatu keyakinan yang tidak rasional (tidak masuk akal). Meskipun telah dibuktikan secara obyektif bahwa keyakinan itu tidak rasional, namun klien tetap meyakini kebenarannya.
b. Halusinasi, yaitu pengalaman pasca indera tanpa rangsangan (stimulus). Misalnya klien mendengar suara-suara atau bisikan-bisikan di telinganya padahal tidak ada sumber dari suara atau bisikian itu.
c. Kekacauan alam pikir, yang dapat dilihat dari isi pembicaraannya. Misalnya bicaranya kacau, sehingga tidak dapat diikuti alur pikirannya.
d. Gaduh, gelisah, tidak dapat diam, mondar-mandir, agresif, bicara dengan semangat dan gembira berlebihan.
e. Merasa dirinya “orang besar”, merasa serba mampu, serba hebat dan sejenisnya.
f. Pikiran penuh dengan kecuringaan atau seakan-akan ada ancaman terhadap dirinya.
g. Menyimpan rasa permusuhan.
2. Gejala Negatif Skizofrenia
Gejala negatif skizofrenia merupakan gejala yang tersamar dan tidak menggangu keluarga ataupun masyarakat, oleh karenanya pihak keluarga seringkali terlambat membawa klien berobat (Hawari, 2003). Gejala-gejala negatif yang diperlihatkan pada klien skizofrenia yaitu:
a. Alam perasaan (affect) “tumpul” dan “mendatar”. Gambaran alam perasaan ini dapat terlihat dari wajahnya yang tidak menunjukkan ekspresi.
b. Menarik diri atau mengasingkan diri (withdrawn) tidak mau bergaul atau kontak dengan orang lain, suka melamun (day dreaming).
c. Kontak emosional amat “miskin”, sukar diajak bicara, pendiam.
d. Pasif dan apatis, menarik diri dari pergaulan sosial.
e. Sulit dalam berpikir abstrak.
f. Pola pikir stereotip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar