Individu
ketika mengalami ansietas (kecemasan) menggunakan berbagai mekanisme koping
untuk mencoba mengatasinya dan ketidakmampuan mengatasi ansietas secara
kontruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. Pola yang
biasa digunakan individu untuk mengatasi ansietas ringan cenderung tetap
dominan ketika ansietas menghebat. Ansietas tingkat ringan sering ditanggulangi
tanpa pemnikiran yang seius. Tingkat ansietas sedang dan berat menimbulkan dua
jenis mekanisme koping, yaitu:
1. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya
yang disadari dan berorientasi pada tindakan untuk memenuhi tuntutan situasi
stress secara realistis.
a.
Perilaku menyerang digunakan untuk mengubah,
menghilangkan atau mengatasi hambatan pemenuhan kebutuhan.
b. Perilaku menarik diri digunakan baik secara
fisik maupun psikologis untuk memindahkan seseorang dari sumber stress.
c. Perilaku kompromi digunakan untuk mengubah cara
seseorang mengoperasikan, mengganti tujuan atau mengorbankan aspek kebutuhan
personal seseorang.
2. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi
ansietas ringan dan sedang tetapi jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan
melibatkan penipuan diri dan distorsi realitas maka mekanisme ini dapat
merupakan respons maladaptif terhadap stress. Adapun mekanisme tersebut, yaitu:
a.
Denial yaitu menghindari realita yang tidak
menyebangkan dengan mengabaikan atau menolak untuk mengakuinya. Contohnya: Ibu
Made diberi tahu bahwa anaknya meninggal, ia masuk ke kamar dan ketika melihat
dan memeriksa jenazah anaknya, ia menceritakan kepada tetangganya bahwa anaknya
sedang tidur.
b. Kompensasi yaitu proses dimana individu
memperbaiki penurunan citra diri berupaya menggantinya dengan menonjoilkan
kelebihan lain yang dimiliki. Contohmya: Nn. Wayan mahasiswa Stikes di
Denpasar, prestasi lulus rata-rata (pas-pasan) tapi sangat aktif dalam
organisasi kemahasiswaan dan sosial.
c. Displacement yaitu memindahkan emosi atau
perasaan kepada seseorang atau obyek lain yang lebih netral atau kurang
berbahaya. Contohnya: Putu mahasiswa Stikes dimarahi oleh dosennya karena
sering terlambat. Setelah dosennya pergi ia membanting buku catatannya.
d. Proyeksi yaitu menyatakan harapan pikiran,
perasaan, motivasi sendiri sebagai harapan, pikiran, perasaan atau motivasi
orang lain. Contohnya: Nyoman menyangkal bahwa ia mencintai teman sekerjanya.
Ia mengatakan temannya itu mencoba untuk merayunya.
e. Reaction formation yaitu mengembangkan perilaku
dan pola sikap tertentu yang disadari, berlawanan dengan perasaan dan
keinginannya. Contohnya: Ketut (35 tahun) mengalami kesukaran mencari jodoh
karena ibu yang tinggal bersamanya terlalu cerewet dan rewel. Ia harapkan
ibunya cepat meninggal, tetapi ia sangat telaten dan sabar dalam merawat
ibunya.
f. Isolasi yaitu memisahkan atau mengeluarkan dari
komponen perasaan tentang pikiran, kenangan atau pengalaman tertentu.
Contohnya: Nn. Kadek Mahasiswa keperawatan setiap kali memandikan pasien pria
tidak merasa malu atau canggung.
g. Introyeksi yaitu bentuk identifikasi yang lebih
mendalam dimana individu mengambil atau memasukkan nilai dari orang lain yang
dicintai atau benci menjadi struktur egonya. Contohnya: Ketut (18 tahun) yang
selalu dikambing hitamkan dan sering dihina oleh keluarganya. Ia berpendapat
bahwa ia gadis yang buruk, bodoh dan tidak menarik.
h.
Rasionalisasi yaitu memberikan alasan atau
penjelasan yang masuk akal agar perilaku, pikiran atau perasaan yang tidak
dapat diterima atau dibenarkan oleh orang lain. Contohnya: Putu mengalami
kesukaran dalam mengikuti salah satu mata ajaran ia mengatakan mata ajaran itu
tidak jelas tujuannya dan penyempaiannya menonton.
i. Subtitusi yaitu mengganti tujuan bernilai lebih
tinggi yang tidak dapat dicapai dengan tujuan lain yang hampir sama tetapi
nilainya lebih rendah. Contohnya: Made ingin membeli boneka panda ukuran besar
namun uangnya tidak cukup. Ia membeli boneka dengan model sama tapi yang
ukurannya kecil.
j. Identifikasi yaitu suatu proses dimana seseorang
berusaha seperti orang yang dikagumi dengan meniru cara berfikir dan
perilakunya. Contohnya: putu, mahasiswa Stikes di Denopasar menata rambutnya
seperti dosennya yang ia kagumi.
k. Undoing yaitu suatu tindakan atau komunikasi
tertentu yang bertujuan menghapuskan atau meniadakan tindakan sebelumnya.
Contohnya: Kadek (5 tahun), langsung memeluk dan mencium ibunya setelah ia
mengatakan benci dan marah pada ibunya.
l.
Sublimasi yaitu perubahan bentuk ekspresi
dorongan atau rangsangan yang terhambat ke ekspresi yang lebih dapat diterima
oleh masyarakat secara sosial. Contohnya: wayan baru putus hubungan dengan
kekasihnya. Ia banyak menulis puisi cintah di majalah.
m.
Regresi yaitu menghadapi stress dengan perilaku,
perasaan dan cara berfikir mundur kembali ke ciri tahap perkembangan
sebelumnya. Nyoman, anak lelaki 4 tahun sudah tidak BAB dab BAK dicelana serta artikulasi
bicara sudah jelas, ketika adiknya lahir ia kembali mengompol.
n. Represi yaitu pengesampingan secara tidak sadar
tentang pikiran atau memori yang menyatkan atau bertentangan dengan kesadaran.
Contohnya: Wayan tidak mengingat peristiwa kekerasan yang ia lakukan pada
istrinya.