Sabtu, 26 Januari 2013

Depresi




1. Pengertian
            Depresi adalah merupakan akumulasi dari perasaan cemas yang berkepanjangan. Depresi sering terjadi atau datang setelah mengalami proses kekecewaan-kecewaan yang berlarut-larut dan panjang (Prasetyono, 2007).
Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective/mood disorde), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya (Hawari, 2008).
Depresi adalah salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood) yang ditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa (Yosep, 2009).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan (affective/mood disorde), yang ditandai dengan kemurungan, kelesuaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya serta merupakan akumulasi dari perasaan cemas yang berkepanjangan.
2. Penyebab
Menurut Prasetyono (2007), sumber-sumber yang umum seseorang dapat menderita depresi, adalah sebagai berikut :
a.    Disharmonis dalam pergaulan.
b.    Disfusi pada seksualitas.
c.    Perceraian.
d.   Ditinggal anak-anak yang sudah dewasa dan berkeluarga.
e.    Gagal dalam pekerjaan atau tidak mendapat pekerjaan.
f.     Penyakit yang tak kunjung sembuh.
g.    Memasuki masa pensiun.
h.    Kematian dari orang yang dicintai.
i.      Hilangnya kekayaan.
j.      Kesulitan dalam keuangan.
3. Gejala klinis
            Menurut Hawari (2008) gejala klinis depresi adalah sebagai berikut:
a.    Afek disforik, yaitu perasaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak semangat, merasa tidak berdaya.
b.    Perasaan bersalah, berdosa, penyesalan.
c.    Nafsu makan menurun.
d.   Berat badan menurun.
e.    Konsentrasi dan daya ingat menuruun.
f.     Gangguan tidur : insomnia (sukar atau tidak dapat tidur) atau sebaliknya hipersomnia (terlalu banyak tidur). Gangguan ini sering kali disertai dengan mimpi-mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang yang telah meninggal.
g.    Agitasi atau retardasi psikomotor (gaduh gembira atau lemah tak berdaya).
h.    Hilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan hobi, kreativitas menurun, produktivitas juga menurun.
i.      Gangguan seksual (libido menurun).
j.      Pikiran-pikiran tentang kematian, buduh diri.
Menurut Prasetyono (2007) gejala-gejala depresi dibagi menjadi dua yaitu  gejala psikologis dan gejala fisik.
a. Gejala psikologis
1) Kesedihan.
2) Hilang rasa ketertarikan.
3) Hilangnya kekuatan.
4) Sulit atau hilang konsentrasi.
5) Rasa murung.
6) Khilaf atau gelap mata
7) Perasaan bersalah
8) Ketidakmampuan
b. Gejala-gejala fisik
1) Hilangnya selera makan
2) Sulit tidur
3) Menurunnya stamina tubuh
4) Disfungsi seksual
4. Penatalaksanaan Depresi
Menurut Hawari (2008), penatalaksanaan depresi dilakukan melalui tahap pencegahan dan terapi. Di pencegahan agar seseorang tidak jatuh dalam keadaan depresi maka kekebalan yang bersangkutan perlu ditingkatkan agar mampu menanggulangi stresor psikososial yang muncul dengan cara yang teratur, serasi, selaras dan seimbang antara dirinya dengan Tuhan, sedangkan secara horisontal antara dirinya dengan sesama, orang lain dan lingkungan. Pada tahap terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu mencakup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan psikoreligius.

Tidak ada komentar: