1. Pengertian Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola
psikologis atau perilaku yang penting secara klinis yang terjadi pada seseorang
dan dikaitkan dengan adanya distres atau disabilitas atau disertai peningkatan
risiko kematian yang menyakitkan, disabilitas atau sangat kehilangan kebebasan
(Videbeck, 2008).
Gangguan jiwa adalah kumpulan dari
keadaan-keadaan yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun
dengan mental (Yosep, 2009).
Berdasarkan
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa gangguan jiwa adalah suatu sindrom atau pola psikologis atau
perilaku yang tidak normal
secara klinis yang terjadi pada seseorang dan dikaitkan dengan adanya distres
atau disabilitas atau disertai peningkatan risiko kematian yang menyakitkan,
disabilitas atau sangat kehilangan kebebasan yang berhubungan dengan fisik, maupun
dengan mental.
2. Penyebab gangguan jiwa
Sumber penyebab gangguan jiwa dipengaruhi
oleh tiga unsur dari faktor-faktor yang terus menerus saling mempengaruhi (Yosep, 2009), yaitu:
a.
Faktor-faktor somatik (somatogenik) atau organobiologis
1)
Neroanatomi
2)
Nerofisiologi
3)
Nerokimia
4)
Tingkat kematangan dan perkembangan organik
b.
Faktor-faktor psikologik (psikogenik) atau psikoedukatif
1)
Interaksi ibu-anak: normal (rasa percaya dan
rasa aman) atau abnormal berdasarkan kekurangan, distorsi, dan keadaan yang
terputus (perasaan tidak percaya dan kebimbangan)
2)
Peranan ayah
3)
Persaingan antara saudara kandung
4)
Inteligensi
5)
Hubungan dalam keluarga, pekerjaan, permainan
dan masyarakat
6)
Kehilangan yang mengakibatkan kecemasan, depresi,
rasa malu atau rasa salah
7)
Konsep diri: pengertian identitas diri sendiri
lawan peranan yang tidak menentu.
8)
Keterampilan, bakat, dan kreativitas.
9)
Pola adaptasi dan pembelaan sebagai reaksi
terhadap bahaya
10)
Tingkat perkembangan emosi
c.
Faktor-faktor sosio-budaya (sosiogenik) atau sosiokultural
1)
Kestabilan keluarga
2)
Pola mengasuh anak
3)
Tingkat ekonomi
4)
Perumahan: perkotaan lawan pedesaan.
5)
Masalah kelompok minoritas yang meliputi
prasangka dan fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan yang tidak
memadai.
6)
Pengaruh rasial dan keagamaan.
7)
Nilai-nilai
3. Tanda dan gejala gangguan jiwa
Tanda dan gejala gangguan jiwa(Yosep, 2009), sebagai berikut:
a.
Gangguan kognisi
Kognisi adalah proses mental yang dengannya
seseorang individu menyadari dan mempertahankan hubungan dengan lingkungannya
baik lingkunga dalam maupun lingkungan luar. Gangguan kognisi, meliput gangguan
sensasi (hiperestasia, anestesia, hipersormia) dan gangguan persepsi (ilusi,
halusinasi, depersonalisasi)
b.
Gangguan perhatian
Perhatian adalah pemusatan dan konsentrasi energi
menilai dalam suatu proses kognitif yang timbul dari luar akibat rangsang,
seperti distraktibiliti, aproseksia dan hiperproseksia.
c.
Gangguan ingatan
Ingatan (kenangan, memori) adalah kesanggupan
untuk mencatat, menyimpan, memproduksi isi dan tanda-tanda kesadaran, seperti
amnesia, hipernemsia dan paramnesia.
d.
Gangguan asosiasi
Asosiasi adalah proses mental yang dengannya suatu
perasaan, kesan atau gambaran ingatan cenderung untuk menimbulkan kesan atau
gambaran ingatan respon atau konsep lain, yang memang sebelumnya berkaitan
dengannya, seperti retardasi, perseversi,
flight of ideas, inkohorensi dan blocking.
e.
Gangguan pertimbangan
Pertimbangan (penilaian) adalah suatu proses
mental untuk membandingkan atau menilai beberapa pilihan dalam suatu kerangka
kerja dengan memberikan nilai-nilai untuk memutuskan maksud dan tujuan dari
suatu aktivitas, seperti aparat sensori dan aparat motorik.
f.
Gangguan pikiran
Pikiran umum adalah meletakkan hubungan antara
berbagai bagian dari pengetahuan seseorang, beberapa bentuk proses pikir, yaitu
gangguan bentuk pikiran (pikiran deristik, autistik, obsesif), arus pikir (fligt of ideas, persevarasi, circumstantiality,
inkoheren, kogorea, neologisme), dan gangguan isi pikiran (waham, fobi)
g.
Gangguan kesadaran
Kesadaran adalah kemampuan seseorang untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan serta dirinya sendiri melalui panca
indera dan mengadakan pembatasan terhadap lingkungan serta dirinya sendiri,
seperti apatis, somnolen, sopor, dan koma.
h.
Gangguan kemauan
Kemauan adalah suatu proses dimana
keinginan-keinginan dipertimbangkan untuk kemudian diputuskan untuk
dilaksanakan sampai mencapai tujuan, seperti abulia, negativisme dan kompulsi.
i.
Gangguan emosi dan afek
Emosi adalah suatu pengalaman yang sadar dan memberikan
pengaruh pada aktivitas tubuh dan menghasilkan sensasi organis dan
kinetis, seperti euforia, elasi, apasti,
cemas dan depresi.
j.
Gangguan psikomotor
Psikomotor adalah gerakan badan yang
dipengaruhi oleh keadaan jiwa, sehingga merupakan afek bersama yang mengenai
badan dan jiwa, seperti aktivitas yang meningkat seperti hiperaktivitas, gaduh
gelisah sampai agresif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar