1. Pengertian
Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi (Wikipedia, 2009).
2. Kandungan Kafein pada Kopi
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi. Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit. Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh. Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatkan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi. Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengkonsumsi kopi. Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada dauh teh dan biji cokelat. Kopi mengandung kafein ±85 mg dalam 1 sendok, yang dicampur dengan air panas 150-250 mg (Wikipedia, 2009).
3. Efek Kopi untuk Kesehatan
a. Efek Jangka Pendek
The Pharmacological of Therapeutics oleh Dr. J Murdoch Ritchie (dalam Wikipedia, 2009), disebutkan bahwa efek positif dari kafein antara lain: menambah kecepatan berpikir dan inspirasi, menyembuhan rasa ngantuk dan kelelahan, peningkatan sensor stimuli dan reaksi motorik. Kafein yang terkandung dalam 1 sampai 2 cangkir kopi dapat menambah detak jantung, melebarkan pembuluh darah, mendorong aliran-aliran sampah cair maupun padat dari dalam tubuh, sehingga badan terasa lebih segar. Sedangkan efek negatif kafein bila diserap oleh tubuh secara berlebihan antara lain: kecemasan kronis, gelisah, lekas marah, insomnia, dan diare. Kafein dalam jumlah besar (10 cangkir kopi yang diminum berturut-turut) akan bersifat racun bagi tubuh.
b. Efek Jangka Panjang
Para peneliti sejak lebih dari 20 tahun yang lalu sudah berusaha menghubungkan kopi atau kafein yang terkandung di dalamnya dengan berbagai macam penyakit, tetapi sampai saat ini tidak mendapatkan bukti yang menyakinkan. Tahun 70-an di Amerika Serikat pernah dipublikasikan bahwa meminum 12-24 gelas kopi sehari dapat menyebabkan gangguan kehamilan.
4. Mekanisme Kerja Kafein pada Hormon-Hormon yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Kopi menyebarkan efeknya melalui kandungan yang ada didalamnya yakni kafein yang akan menyebabkan perubahan hormon-hormon yang mempengaruhi tekanan darah. Kafein mengurung reseptor adenosin di otak. Adenosin ialah senyawa nukleotida yang berfungsi mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosin, molekul kafein juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafein tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf atau otak sebaliknya menghalang adenosin untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin dirembes. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. kafein juga dapat menaikkan permukaan neurotransmitter dopamine di otak (Ikatya, 2010).
Kafein dapat dikeluarkan dari otak dengan cepat, tidak seperti alkohol atau perangsang sistem saraf pusat yang lain. kafein tidak mengganggu fungsi mental tinggi dan tumpuan otak. Pengambilan kafein secara berkelanjutan akan menyebabkan badan menjadi toleran dengan kehadiran kafein. Oleh itu, jika pengambilan kafein diberhentikan (proses ini dinamakan "penarikan" atau "tarikan"), badan menjadi terlalu sensitif terhadap adenosin menyebabkan tekanan darah turun secara mendadak yang seterusnya mengakibatkan sakit kepala dan sebagainya (Ikatya, 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar