PERSEPSI
1. Pengertian
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, kemudian individu ada perhatian, lalu diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari tentang sesuatu (Sunaryo, 2004).
Persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterprestasian terhadap rangsangan yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dengan aktivitas yang integrated dalam diri individu (Walgito, dalam Sunaryo, 2004).
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa persepsi adalah proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, pengorganisasian, penginterprestasian terhadap rangsangan yang diterima oleh organisme atau individu sehingga memberikan perhatian kepada individu sehingga dapat disadari sebagai sesuatu yang berarti dan merupakan ativitas yang integrated.
2. Tahapan persepsi
Menurut Lubis (2010), tahapan dari persepsi meliputi :
a. Penginderaan (Sensasi), melalui alat-alat indra (indra perasa, indra peraba, indra pencium, indra pengecap dan indra pendengar). Makna pesan dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi manusia, penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman, setuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam dipantai.
b. Perhatian (Atensi) adalah pemoresan secara sadar sejumlah kecil informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan proses kognitif lainnya. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumber daya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
c. Interprestasi adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interprestasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interprestasi berurutan).
3. Macam-macam persepsi
Persepsi dibagi menjadi dua macam persepsi (Sunaryo, 2004), yaitu :
a. External perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri individu.
b. Self perception, yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsangan yang berasal dari dalam diri individu. Dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya ssendiri.
4. Proses persepsi
Dengan persepsi individu dapat menyadari dan mengerti tentang keadaan lingkungan di sekitarnya maupun tentang keadaan diri individu yang bersangkutan (self perseption) (Sunaryo, 2004).
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului pengindraan, yaitu dengan diterimanya stimulus oleh reseptor, diteruskan ke otak atau pusat saraf yang diorganisasikan dan diinterprestasikan sebagai proses psikologis. Akhirnya individu menyadari tentang apa yang dilihat dan didengarkan.
5. Persyaratan persepsi.
Syarat terjadinya persepsi (Sunaryo, 2004), yaitu :
a. Objek : adanya stimulus dari panca indera sebagai reseptor yang berasal dari luar individu baik dari luar dan dari dalam diri individu.
b. Perhatian sebagai langkah pertama untuk mengadakan stimulus persepsi.
c. Adanya alat indra sebagai reseptor penerima stimulus.
d. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak (pusat saraf atau pusat kesadaran). Dari otak dibawa melalui saraf motoris sebagai alat untuk mengadakan respons.
6. Proses terjadinya persepsi
Menurut Sunaryo (2004) persepsi melewati tiga proses, yaitu :
a. Proses fisik, dimana diawali dari adanya objek sebagai stimulus yang selanjutnya diterima oleh resptor atau alat indera.
b. Proses fisiologis, stimulus selanjutnya diteruskan ke otak melalui saraf sensoris.
c. Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari stimulus yang diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar