1.
Pengertian
TAK orientasi realitas
Terapi kelompok merupakan
suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien bersama-sama dengan jalan
berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Sedangkan
pengertian TAK orientas realitas
menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah pendekatan untuk mengorientasikan klien terhadap situasi nyata (realitas).
Pengertian yang lain menurut
Keliat dan Akemat (2005), TAK orientasi
realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu
diri sendiri, orang lain, lingkungan atau tempat, dan waktu.
2. Tujuan TAK orientasi realitas
Tujuan umum TAK orientasi realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu
dan tujuan khususnya (Keliat
dan Akemat, 2005) adalah:
a.
Klien mampu mengenal tempat ia berada dan pernah berada.
b.
Klien mampu mengenal waktu dengan tepat.
c.
Klien dapat
mengenal diri sendiri dan orang-orang disekitarnya dengan tepat.
3. Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas
Aktivitas TAK orientasi realitas, dimana aktivitas yang
dilakukan tiga sesi berupa aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien
yang mempunyai indikasi TAK orientasi realitas adalah klien halusinasi,
dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat
dan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
TAK orientasi realitas terdiri dari 3 sesi,
yaitu sesi 1: pengenalan orang,
sesi 2: pengenalan tempat dan
sesi 3: pengenalan waktu
(Keliat dan Akemat, 2005). Selengkapnya pelaksanaan TAK orientasi realitas, adalah sebagai berikut:
a. Sesi 1:
pengenalan orang
1) Tujuan
a) Klien
mampu mengenal nama-nama perawat.
b) Klien
mampu mengenal nama-nama klien lain.
2) Setting
a)
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b) Ruangan
nyaman dan tenang
3) Alat
a) Spidol
b) Bola tenis
c)
Tape recorder
d) Kaset ”dangdut”
e) Papan nama sejumlah klien dan perawat yang
ikut TAK.
4) Metode
a) Dinamika kelompok
b) Diskusi dan tanya jawab
5) Langkah kegiatan
a) Persiapan
(1) Memilih
klien sesuai dengan indikasi.
(2) Membuat kontrak dengan klien.
(3) Mempersiapkan
alat dan tempat pertemuan.
b) Orientasi
(1)
Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
(2) Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
(3) Kontrak
(a) Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal orang.
(b) Terapis
menjelaskan aturan main berikut :
i.
Jika
ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin kepada terapis.
ii.
Lama
kegiatan 45 menit.
iii.
Setiap
klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai
c) Tahap kerja
(1) Terapis
membagikan papan nama untuk masing-masing klien.
(2) Terapis
meminta masing-masing klien menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, dan asal.
(3) Terapis
meminta masing-masing klien menuliskan nama panggilan di papan nama yang
dibagikan.
(4) Terapis
meminta masing-masing klien memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum
jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan: nama lengkap, nama panggilan,
asal, dan hobi.
(5) Terapis
menjelaskan langkah berikutnya: Tape recorder
akan dinyalakan, saat musik terdengar bola tenis dipindahkan dari satu klien ke
klien lain. Saat musik dihentikan, klien yang sedang memegang bola tenis
menyebutkan nama lengkap;nama panggilan,asal,dan hobi dari klien yang lain
(minimal nama panggilan)
(6) Terapis
memutar tape recorder dan
menghentikan. Saat musik
berhenti klien yang sedang memegang bola tenis menyebutkan nama lengkap, nama
panggilan,asal, dan hobi klien yang lain.
(7) Ulangi
langkah (6) sampai semua klien mendapat giliran.
(8) Terapis
memberikan pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan mengajak klien
bertepuk tangan.
d) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
(b) Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok
(2) Tindak
lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang
lain sesuai dengan nama panggilan.
(3) Kontrak
yang akan datang
(a) Terapis membuat kontrak untuk TAK yang
akan datang, yaitu ”Mengenal Tempat”
(b) Menyepakati waktu dan tempat.
6) Evaluasi
Evaluasi
dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas orang,
kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan nama, panggilan, asal,
dan hobi klien lain.
b. Sesi 2: pengenalan tempat
1) Tujuan
a) Klien mampu mengenal nama rumah
sakit.
b) Klien mampu mengenal nama
ruangan tempat dirawat
c)
Klien
mampu mengenal kamar tidur.
d) Klien mampu mengenal tempat tidur.
e)
Klien
mengenal ruang perawat, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC.
2) Setting
a) Terapis
dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b) Ruangan
tempat perawatan klien
3) Alat
a) Tape recorder
b) Kaset
lagu “dangdut”.
c) Bola
tenis
4) Metode
a) Diskusi kelompok.
b) Orientasi lapangan
5) Langkah kegiatan
a) Persiapan
(1) Mengingatkan kontrak pada klien
peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
(2)
Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b) Orientasi
(1) Salam
terapeutik, salam dari terapis kepada klien.
(2) Evaluasi
dan validasi
(a) Terapis menanyakan perasaan klien saat
ini.
(b) Menanyakan apakah klien masih mengingat
nama-nama klien lain.
(3) Kontrak
(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengenal tempat yang biasa dilihat.
(b) Menjelaskan aturan main yaitu :
i.
Jika
ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.
ii. Lama kegiatan 45 menit
iii. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.
c) Tahap kerja
(1) Terapis menanyakan kepada klien nama rumah
sakit,nama ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada klien yang
mampu menjawab dengan tepat.
(2) Terapis menjelaskan
dengan menyalakan tape recorder lagu
dangdut, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain
searah jarum jam. Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola
tenis akan diminta menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien
dirawat.
(3) Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang
memegang bola tenis untuk menyebutkan
nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta
mendapat giliran.
(4) Terapis memberikan
pujian saat klien telah menyebutkan dengan benar.
(5) Terapis mengajak klien berkeliling serta
menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar mandi, WC,
ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.
d) Tahap terminasi
(1) Evaluasi
(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
(b) Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
(2) Tindak
lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk menghapal
nama-nama tempat.
(3) Kontrak yang akan datang
(a) Menyepakati kegiatan yang akan datang,
yaitu mengenal waktu.
(b) Menyepakati waktu dan tempat.
6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah
kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan
klien yang diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit
c.
Sesi 3: pengenalan waktu
1)
Tujuan
a)
Klien
dapat mengenal waktu dan tempat
b)
Klien
dapat mengenal tanggal dengan
tepat.
c)
Klien
dapat mengenal hari dengan tepat
d) Klien dapat mengenal tahun dengan tepat
2)
Setting
a)
Terapis
dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
b)
Klien
berada di ruangan yang ada kalender dan jam dinding
3)
Alat
a)
Kalender
b)
Jam
dinding
c)
Tape recorder
d)
Kaset lagu dangdut
e)
Bola tenis
4)
Metode
a)
Diskusi
b)
Tanya jawab
5) Langkah kegiatan
a) Persiapan
(1)
Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK orientasi realitas.
(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
b)
Orientasi
(1) Salam
terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis dan klien memakai nama
(2) Evaluasi/Validasi
(a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
(b) Menanyakan apakah klien masih mengingat
nama-nama ruangan yang sudah dipelajari
(3) Kontrak
(a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengenal waktu.
(b) Menjelaskan aturan main yaitu :
i.
Jika
ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta ijin pada terapis.
ii.
Lama
kegiatan 45 menit
iii.
Setiap
klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
c) Tahap kerja
(1) Terapis menjelaskan
kegiatan yang akan dikerjakan.
(2) Terapis
menjelaskan akan menghidupkan tape
recorder, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada
saat musik berhenti, klien yang memegang
bola menjawab pertanyaan dari terapis
(3) Terapis
menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam. Saat
musik berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan
terapis tentang tanggal, bulan,
tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang sampai semua klien mendapat
giliran.
(4) Terapis memberikan pujian kepada klien setelah
memberi jawaban tepat
d)
Tahap terminasi
(1) Evaluasi
(a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
(b) Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
(2) Tindak lanjut
Terapis meminta klien memberi
tanda/mengganti kalender setiap hari
(3) Kontrak yang akan datang
(a) Menyepakati TAK yang akan datang sesuai
dengan indikasi klien.
(b) Menyepakati waktu dan tempat.
6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,
khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas waktu kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal, bulan, dan tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar